Sunday, January 12, 2014

Biografi masrin melangi




Kisah perjalan hidup ku Hidup bagiku adalah sebuah pengalaman hidup, disaat kita bersama-sama, sendiri begitulah saat kita bisa melengkapi hidup… sahabat jalan ku tak selamanya lurus dan penuh dengan senyum, tapi inilah kisahku… Tanggal 13 juni 1996, tepat hari kamis aku di lahirkan ke dunia. Dengan secercah doa dan harapan dari keluargaku mengantarkan aku lahir sebagai anak perempuan yang pertama. Aku di besarkan di desa soginti, walaupun aku anak pertama dari ayah dan ibuku tapi aku hidup dan di besarkan oleh nenekku, karna dengan alasan sejak lahir aku sering sakit-sakitan makannya aku di titpkan dirumah nenek. Masrin melangi adalah nama yang di berikan oleh nenek padaku,. Banyak kisah hidup yang mulai terekam dalam memoriku, seperti yang terjadi di saat umurku menginjak 4 tahun. Saat itu aku pergi bersama spupu dan nenek jalan-jalan, karna keasikan bermain kejar-kejaran saat berjalan dengan spupuku, aku mencoba untuk lari ke tengah jalan tiba-tiba aku di tabrak sepeda hingga aku terjatuh dan sedikit memar, spontan saja neneku kaget dan berlari untuk melihat keadaanku. Inilah kenakalanku di waktu kecil yang selalu saja mencoba hal-hal yang bisa saja mencelakakan aku tapi aku tidak perduli. Setelah setahun dari kejadian itu, tepat di umur yang ke 5 tahun aku mulai masuk sekolah. MI al- ikhlas paguat adalah sekolah yang pertama untukku, belajar membaca, mempunyai teman-teman baru serta guru-guru adalah pengalamanku masuk sekolah. Pengalamanku di saat sekolah dasar adalah mempunyai sahabat dekat laki-laki, namanya wawan dia pintar, baik, manis dan yang paling unik dari dia adalah telinganya yang sedikit menghadap kedepan ( sibih ). Pernah satu hari, di saat dia sedang bermain dia terjatuh hingga mencium kotoran sapi, dia menangis dan mungkin merasa malu karna di liat oleh teman-teman, aku mulai mendekatinya dan datang untuk menghiburnya. Kami di sekolah selalu bermain bersama, sampai tiba waktunya, aku tidak bisa lagi bertemu dan bermain bersamanya lagi, Tanpa sepengetahuanku dia pindah dari sekolah, hanya dia sahabat yang dekat denganku tapi pindah tanpa pamit. Sampai tiba waktu kenaikan kelas hanya aku siswa perempuan yang naik ke kelas II sisanya laki-laki semua, tapi setelah beberapa bulan ada siswi baru tapi tetap saja dia seperti laki-laki jadi nggak ada bedanya dengan teman-teman yang lain. Pengalaman yang lain saat aku sekolah di MI adalah waktu aku berkelahi dengan teman sekelasku, di saat aku duduk di kelas 6 MI hingga akhirnya aku lulus. Setelah lulus, aku masuk di MTS N. paguat , disinlah aku mulai belajar jadi seorang remaja yang bisa di katakan bandel karna dari dulu temannku hanya laki-laki semua. Sifatku berbeda dengan teman perempuan yang lain yang terlalu menor dan feminim. Aku dekat dengan semua teman hanya saja aku tidak terlalu bergaul dengan mereka yaaa karna sifatku yang agak nakal dan sedikit menyebalkan. Aku tidak suka dengan teman yang terlalu manjah, menjadi remaja sedikit membuat aku belajar dengan arti cinta, tapi hal ini biasa terjadi di kalangan remaja muda yang biasa di kenal dengan cinta monyet. Inilah di mana aku mengenal cinta. Umurku terpaut 6 tahun 7 bulan 12 hari dengan dia, kenal dengan diapun tanpa sengaja, waktu itu aku berada di perpustakaan untuk meminjam buku, pertemuan yang singkat sebenarnya dan tidak memberikan rasa di dalam hatiku layaknya rasa cinta. Aku tidak pernah berfikir untuk bisa merasakan cinta, karna aku berfikir cinta itu hanya bisa bikin orang sakit, gila bahkan yang paling aku nggak suka dengan cinta bikin perempuan cengeng sambil nangis tersedu-sedu. Singkat cerita, pertemuan itu hanyalah sebuah pertemuan singkat. Di sekolah teman dekat perempaunku bernama nitha dan phoni, mereka chantik dan pastinya mereka sudah tahu artinya cinta. Walaupun demikian aku tidak tertarik dengan kehidupan mereka, kadang mendengar cerita mereka, aku malah tambah benci dengan yang namanya laki-laki. Tak ada kisah yang menarik selama aku sekolah di MTS, bahkan menurutku ini kisah yang membosankan… Di tahun 2010 aku lulus dari sekolah mts, dan terus melanjutkan ke Aliyah negri paguat. Walaupun dari kecil sampai menginjak umur 14 tahun aku sekolah di madrasah tetap saja aku belum sepenuhnya faham dengan pendidikan agama. Untuk memperjelas kisah di atas aku tidak pernah jatuh cintah, sahabat dekat aku tetap saja phoni dan nitha bahkan bertambah dengan yang lain. Disinilah kisahku sedikit berubah, tapi sifatku tetap saja masih bertahan. Dan disinilah kisah-kisah terakhirku bisa merasakan indahnya masa-masa sekolah, indahnyta dengan teman-teman, dan indahnya masa putih abu-abu, masa di mana harus taat akan aturan sekolah. Waktu aku duduk di kelas sepuluh, punya teman baru dan berkenalan dengan mereka sedikit merubah jalan hidupku yang kekanak-kanakan menjadi sedikit mengerti apa artinya sebuah persahabatan dan air mata yang menetes karna sakit yang tersimpan di dada. Kisahku bukan hanya tentang cinta, tapi benci juga sudah mulai aku rasakan, yaaa kadang aku membenci seseorang karna hal yang sepeleh, dan mungkin hal yang tidak masuk akal. Naik kekelas 11 aku sudah mulai memahami arti dari semua rasa yang dulunya aku rasakan tapi tidak aku pahami. Disinilah persahabatanku membawa aku di kisah-kisah yang menarik, tapi bukan masrin kalau bukan yang suka memarahi orang tanpa alasan yang jelas. Beranjak dari sifatku yang pemarah bukan berarti aku akan membenci orang tersebut. Sedikit demi sedikit aku mulai membuka hati untuk orang lain Yang datang untuk mengisi hidupku, cerita ku pun mulai bertambah sedikit rumit dengan adanya cinta. Berawal dari pertemuan yang singkat dengan petugas perpustakaan di waktu mts, kini malah menjadi kisah cinta antara aku dan dia sekarang, cinta menurutku memang aneh, memang dia indah tapi lebih banyak menyakitkan. Saat ke naikan kelas XII dan inilah saat-saat terakhirku aku berada di sekolah, menjadikan aku lebih dekat dengan teman-teman. Susah senang tertawa dan menangispun kadang aku lewati dengan teman-teman. Tapi kalau masalah menangis aku kurang, yaaa karna aku bukan tipe-tipe orang yang mau mengorbankan air mata dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Di sinilah kebersamaan mulai aku rasakan, aku mulai menyadari betapa pentingnya sebuah persahabatan. Di sekolah aku mengikuti beberapa organisasi, yang membawa aku mengenal lebih banyak lagi teman, OSIS dan PRAMUKA merupakan organisasiku di sekolah,. aku slalu berusaha agar bisa medapatkan peringkat di kelas, alhasil aku mampu meraih juara dari1, 2 dan 3, aku juga pernah meraih juara umum, meskipun bukan juara pertama. Tapi sudah besyukur atas apa yang aku dapatkan. Kisahku ini kadang membuat aku sadar dan berfikir tentang sifatku selama ini, yang pemarah, cuek bahkan kisah percintaanya tidak begitu berkesan. Tapi inilah aku yang berusaha menjadi orang yang biasa tanpa harus ada yang istimewa dalam hidup. Hari kelulusan semakin dekat, itu berarti semakin sedikit waktu bersama teman-teman, inilah waktu terakhirku duduk dan berada di lingkungan sekolah, melihat sekelilingku ada guru-guru, teman-teman, ruang kelas, kantin, ruang kepsek, perpustakaan, koprasi dan asrama serta aula adalah tempat dan mereka yang slalu aku datangi,. Pagi hari di waktu apel, menerima mata pelajaran, istirahat, dan pulang sekolah merupakan rutinitasku setiap hari. Di awali dengan bangun pukul 03.00 pagi untuk melaksanakan sholat tahajut berjama’ah dan di pimpin ( imam ) oleh kepala sekolah, di lanjutkan dengan belajar samapi sholat shubuh tiba. Inilah yang aku lewati bersama teman-temanku di waktu ujian kelulusan. Sampai waktu itu tiba, waktu di mana aku dan teman-teman menghadapi ujian, secercah doa dan harapan selalu terucap di bibir kami, hari pertama memang membuat kita sedikit grogi, dengan metode baru yaitu 20 paket soal yang berbeda, hanya mampu mengandalkan ingatan dan pelajaran yang tersimpan di memoriku, aku berusaha untuk mengisi soal. Hari ke dua dan terakhir tak ada satupun yang ketinggalan dari kebiasaan mulai pukul 03.00 sampai ujian selesai. Hingga akhirnya semua selesai, penantian akan terjawab di hari sabtu tepat tanggal 27 april 2013 aku dan teman-teman di nyatakan lulus dari sekolah. Air mata tumpah bersamaan dengan di bacakannya nama dari masing-masing kelas. Akhirnya perpisahan itu pun terjadi, aku dan teman-teman mulai meninggalkan kebiasaan yang setiap hari kita lakukan. Tak ada lagi suara tertawa bersama, semua hilang dan berlalu begitu saja, semua benar-benar berlalu dengan begitu cepat.l tak terfikir bahwa waktunya akan secepat ini. Kini kita berjalan berbeda arah, tak da lagi jalan bersama dan hilanglah sudah kebiasaan saat bersama-sama. Terpisah dari teman-teman dengan mengambil jalan hidup masing-masing, dan kini aku mendaftar di kampus UMG (universitas muhamadiyah gorontalo ) pengalamanku masuk di sini lumayan rumit dan lebih parah dari pada saat aku masuk ALIYAH, memang susah untuk menghilangkan kebiasaan lama. Pengalaman yang aku alami di saat mesuk kampus memang tidak terlalu mengesankan sama seperti sebelumnya aku lulus dan mendaftar di sekkolah baru. Setelah melewati berbagai macam masa perecobaan, aku mampu melewati semua dengan aman-aman saja. Dan sekarang aku resmi menjadi mahasiswa, di kampus berbagai karakter ku mulai kenali. Di sini kami mahasiswa di wajibkan masuk organisasi IMM ( ikatan mahasiswa muhamadiyah ) sebagai identitas dari kampus ku. Tak banyak yang bisa aku tulis di sini, karna mengingat hampir semua cerita ku lebih banyak tertawanya dari pada air mata, tapi bukan berarti tertawa menandakan aku behagia, hanya saja aku bisa di katakan periang dan sedikit menakutkan. Bagi teman-temanku aku ini orangnya galak, yaa emang aku galak, lemah gemulai tidak masuk dari kriteria hidupku. Bersiteru dengan teman-teman sudah mulai ku lewati,dan itu bukan hal yang baru buat aku. Di kehidupan baru dengan berstatuskan mahasiswa aku mulai menjalani hidup. Status mahasiswa tak terfikir olehku akan secepat ini aku miliki, memang aku tidak di besarkan oleh orang tuaku, tapi baru kali ini aku berpisah jauh dari mereka, berpisah dengan nenekku dan jauh dari keluarga. Sekarang aku hidup sebagai anak kos-kosan yang pas-pasan yang menuntut aku untuk bisa hidup hemat. Tapi semua ini sudah menjadi hal yang biasa untukku, dan untuk kesekian kalinya aku tak mampu untuk merubah sifatku yang sedikit pemarah dan tidak suka dengan yang namanya perempuan yang cengeng, sifat ini masih bersarang di tubuhku dan entah sampai kapan sifat ini akan hilang. Satu lagi, aku orangnya sedikit keras kepala dan tidak mau kalah. Agak kasar sich tapi sifatku ini bisa di katakana seperti preman… hahahaahaha Sampai saat ini aku masih tetap masrin yang dulu, masrin yang pemarah, cuek dan bahkan tidak ambil pusing dengan orang yang tidak suka dengan sifatnya. Tapi bukan berarti aku tidak mengerti arti chinta dan persahabatan. Mereka yang mengenal aku hanya dari luarnya saja akan berfikir bahwa aku ini adalah seorang yang pemarah, tapi mereka yang kenal aku dari dulu dan dekat dengan aku, mereka lebih tau bahwa sebenarnya aku orangnya tidak ada bedanya dengan perempuan yang lainnya. Inilah aku dan inilah sedikit kisah tentang hidupku. Tak menarik memang tapi bagiku setiap detik adalah yang terindah dan begitu berarti untukku, inilah cara untuk aku mensyukuri hidup. “ jika engkau ingin di hargai, maka belajarlah untuk menghargai orang lain. ” JJJPengalamanku melengkapi semua cerita hidupku  Masrin melangi